Di sebuah desa hiduplah seorang kakek. Bila sore tiba, anak-anak di desa itu bermain dengan riuh di dekat rumahnya, sehingga kakek ini sangat terganggu. Ia memanggil anak-anak itu dan berkata bahwa ia sangat menikmati teriakan mereka lalu memberi mereka masing-masing Rp. 5000 kalau mereka berjanji besok akan datang lagi. Anak-anak itu sangat senang dan bertambah ribut. Selama beberapa hari, sang kakek memberi masing-masing anak Rp. 5000. Kemudian ia menurunkannya menjadi Rp. 2000, dan esoknya menjadi Rp. 1000 dengan alasan ia kehabisan uang dan berkata, "Besok main lagi ya." Dapat diduga, anak-anak kecewa, untuk apa mengeluarkan energi tapi tak dibayar? Esoknya tak satu pun anak datang bermain.
Pelajarannya: uang bukan motivator yang baik. Dan beberapa hal justru menjadi tidak berharga dan kehilangan "fun"nya ketika dibayar! Mana lebih berharga: pasangan yang menikahi Anda karena cinta, atau seseorang yang menikah karena kontrak dengan biaya tertentu? Mohon maaf, karena itulah PSK menjadi tak berharga, karena ia bisa dibayar. Dan relawan sangat berharga karena dedikasi yang tak terbayarkan.
-
Baca Artikel Menarik Lainnya :
Ketergantungan Berlebihan Terhadap Penghargaan Berupa Uang, Selalu Menurunkan Komitmen Emosional (Jon R. Katzenbach)
Penulis : Esther Idayanti