Sabine Moreau (67 th) menyetir sejauh 1440 km, padahal seharusnya hanya 144 km karena kesalahan GPS. Ia hendak menjemput temannya di stasiun Brussels, sekitar 144 km dari tempatnya. Tetapi GPS mengarahkan ke selatan hingga ke Zagreb, Croasia. Perjalanan yang seharusnya beberapa jam menjadi beberapa hari! Nenek ini berkata, “Saya melihat tanda-tanda lalu lintas berbahasa Perancis, lalu Jerman, lalu Croatia... Mendadak saya berada di Zagreb, dan saya sadar tidak lagi di Belgium.” Itu yang terjadi bila kita mengikuti tanda yang salah, tersesat!
Tersesat juga akan terjadi, bila kita mengikuti tanda yang salah dalam hidup. Orang berkata, “Follow your heart,” maksudnya, ikuti apa yang hati kita inginkan dan bertindak sesuai perasaan. Budaya saat ini mengatakan bahwa dorongan hati kita menunjukkan ke arah yang tepat dan menuntun kita pada kebahagiaan; kita hanya butuh keberanian untuk mendengarkan dan melakukannya.
Tetapi ini salah besar! Hati kita tidak menunjukkan arah yang tepat, hanya menunjukkan apa yang kita inginkan, yang kadang sangat sesat. Apalagi hati kita bisa berubah-ubah hanya dengan mendengar sebuah kritikan, pujian, berita menakutkan dll. Ada yang bercerai karena kehilangan “rasa cinta” pada pasangannya dan jatuh cinta pada orang lain. Orang berhenti bekerja karena “merasa” tidak bersemangat. Orang tidak lagi berdoa karena “Aku tidak merasa Tuhan mengasihiku.”
-
Baca Artikel Menarik Lainnya :
Ikutin Tuhan, Bukan Hati Anda. Ikutin Nilai-Nilai Anda, Bukan Keinginan Anda (Esther Idayanti)
Penulis : Esther Idayanti
Image : www.feelgrafix.com